Senin, 18 Agustus 2014

« Buih Rindu Dan Pasir Kenangan »


Langit hitam yang melingkupi senja kemarin
bukanlah gerimis yang diisyaratkan awan
tapi adalah mendung yang terpancar dimataku,kekasih

Saat uap-uap masa lalu telah berkumpul jadi satu
berkembang menjadi anak-anak kenangan
yang memedih perih
meremas-remas jantungku

Suatu ketika dimalam yang telah tertinggal jarak
aku memimpikan rembulan perak jatuh kepangkuanku
melelapkannya dilangit hatiku
sambil menimang-nimang beberapa bintang
yang terlahir dari rahim matamu

Tapi, kekasih
pagi yang tiada berperasaan
telah datang bersama fajarnya yang sinis
ia mengusir pergi rembulan perak itu
menghanguskan bintang-bintangku
dan membunuh sepijar mimpi
yang belum sempat abadi

Kekasih,
ada lautan yang menyimpan tangis dikedalaman mataku
ia tenang tiada beriak
karna ombak-ombaknya telah terkurung
dalam palung samuderaku yang mengharu biru

Pantai-pantainya
adalah jejak kita yang telah terkubur sunyi
tertidur hening dalam pasir-pasir kenangan
diantara pelukan buih-buih rindu
yang tetap riuh menyanyikan

18 AGUSTUS 2014
BY : Indra Alexi (Pena-Signora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar