Rabu, 20 Agustus 2014

Kembara Dan Senja Merah


Senja kembali menyutubuhi cakrawala
bersenggama dibalik pendar jingga merah
menidurkan semesta kedalam desah birahinya
menasbihkan cinta kesegenap jantung buana

Angin semilir meniup lembut rerumputan
berdesir lirih membelai sunyi bebatuan
mengarak waktu kedalam pelukan malam
saat mentari redup tenggelam diperaduan

Laut biru tak berujung
menghampar riuh dalam tari gelombang
berdendang mesra menabuh karang
cumbui hening senja temaram

Aksara jingga goresi awan
tertulis pada benang siluet
menguntai indah dijejak mentari
membias kedalam telaga sepi

Senja hening dipadang cinta
rindu terhembus semilir jingga
menari gemulai dalam aksara
untai kata bait gelisah

Kembara waktu dicengkram sepi
lepaskan desah rintihan hati
merengkuh mimpi saat sendiri
Kejar senja yang berlari

Kembara waktu diterjang lara
dekap rindu sedalam samudera
rindu pada sepenggal kisah
cerita usang masa lalunya

Duh kembara

Lagumu bisu menghujam semesta
tertancap duka diliriknya
nadamu sumbang penuh luka
serak mengalun ratapi senja

Duh kembara

Rindumu rindu tanpa bahasa
hening mendekam dimega mega
tertulis sunyi di cakrawala
diam dan bisu dilangit jingga

Bogor : 31 Agustus 2013

"Penyair Turin"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar