Biarkan duka melebur dalam tangisku
terukir bisu dinetra berkaca
menggeliat diantara bayangannya
dan menari bersama kenangan lama
Biarkan aku luluh seperti matahari
hilang sirna dibalik malam yang menghitam
lenyap dan tenggelam bersama keheningan
sampai pagi datang membangunkan
Apa yang hendak kutulis lagi
saat kata telah kehilangan pesonanya
terbujur kaku dalam hariban jiwa
diam membisu dibalik coretan cinta lara
Pagi datang mengantar sketsa penuh warna
kala semburat fajar hadir bersama pendar cahaya
tapi tak dapat kurasa hangat pelukannya
jua keindahan yang bernyanyi dicakrawala
Kesunyian mendekam diarakan awan
mega bergulung dihempas bayu
senja hadir menapak bayang
namun tak kujumpai damai disitu
Aku seperti malam kelam
yang berjalan menyusuri lorong kegelapan
berharap memetik sekawan bintang
tapi langit tetap suram dan menghitam
Aku laksana lembah mati
yang terhempas badai musim kering
gugur layu bersama waktu
terkubur sunyi dicengkram rindu
Bogor : 19 September 2013
"Penyair Turin"
terukir bisu dinetra berkaca
menggeliat diantara bayangannya
dan menari bersama kenangan lama
Biarkan aku luluh seperti matahari
hilang sirna dibalik malam yang menghitam
lenyap dan tenggelam bersama keheningan
sampai pagi datang membangunkan
Apa yang hendak kutulis lagi
saat kata telah kehilangan pesonanya
terbujur kaku dalam hariban jiwa
diam membisu dibalik coretan cinta lara
Pagi datang mengantar sketsa penuh warna
kala semburat fajar hadir bersama pendar cahaya
tapi tak dapat kurasa hangat pelukannya
jua keindahan yang bernyanyi dicakrawala
Kesunyian mendekam diarakan awan
mega bergulung dihempas bayu
senja hadir menapak bayang
namun tak kujumpai damai disitu
Aku seperti malam kelam
yang berjalan menyusuri lorong kegelapan
berharap memetik sekawan bintang
tapi langit tetap suram dan menghitam
Aku laksana lembah mati
yang terhempas badai musim kering
gugur layu bersama waktu
terkubur sunyi dicengkram rindu
Bogor : 19 September 2013
"Penyair Turin"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar