Dialah mendung
percikan kasih tulus dari mata langit
bergulir jatuh pada pipi-pipi awan
yang menjelma hujan
Angin membelai dengan jemarinya nan lembut
mengantarkan butiran keharuan pada lembah-lembah mati
dan menjadikannya nafas bagi paru-paru bumi
Cakrawala bernyanyi
padang-padang cinta tersentak bangun
bukit-bukit rindu mengulas senyuman
pun sungai-sungai nan teduh mengalirkan impian
Ladang-ladang kering telah melupakan kesedihan kemarin
bunga-bunga layu kembali menyulam mimpi
dan menciptakan bait-bait cinta
dari senandung abadinya
Wajah-wajah murung telah kembali menyumringah
kidung-kidung harapan mengalun ramah disudut desa
anak-anak bumi mengarak asa suka cita
membangun bahtera hidup diantara doa dan nyanyiannya
01 Agustus 2014
Langit Sastra Jingga
( @Pena_Signora )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar