Selasa, 19 Agustus 2014

Percikan cinta Semesta

Dialah mendung
percikan kasih tulus dari mata langit
bergulir jatuh pada pipi-pipi awan
yang menjelma hujan

Angin membelai dengan jemarinya nan lembut
mengantarkan butiran keharuan pada lembah-lembah mati
dan menjadikannya nafas bagi paru-paru bumi

Cakrawala bernyanyi
padang-padang cinta tersentak bangun
bukit-bukit rindu mengulas senyuman
pun sungai-sungai nan teduh mengalirkan impian

Ladang-ladang kering telah melupakan kesedihan kemarin
bunga-bunga layu kembali menyulam mimpi
dan menciptakan bait-bait cinta
dari senandung abadinya

Wajah-wajah murung telah kembali menyumringah
kidung-kidung harapan mengalun ramah disudut desa
anak-anak bumi mengarak asa suka cita
membangun bahtera hidup diantara doa dan nyanyiannya

01 Agustus 2014
Langit Sastra Jingga
( @Pena_Signora )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar