Rabu, 20 Agustus 2014

Rindu Sang Kembara


Tak pelak malam menampar sunyi
merendah waktu dipekat semesta
saat resah meraja dijantung kembara
diam dan bisu bak tebing tebing lembah

Berjuta juta rindu mengalun laksana serunai
menyusup pilu dipalung terdalam
tiup gelisah dalam hampa jiwa
merebak bersama tirta duka lara

Duh kembara

Impimu bagaikan api
bergejolak dalam belukar waktu
membara disetiap jejak langkah
tuai rindu pada nyata jua maya

Duh kembara

Rindu mu mengalir seperti sungai
deras serta tenang mencari muara cinta
melebur kedalam samudera hening
tuk menyatu dalam rasa tanpa gelora

Duh kembara

Kau lafaz zikir penuh hibah
menghambah kepada hariban langit
luluh gelisah dalam doa
sabdakan rindu pada setian aliran darah

Melangkah terus pengembara
biar jalan berurai tangis air mata
Walau suara tinggal desah tanpa kata
hingga hilang sirna tinggal rasa

Menangislah
menangislah

Karna cinta adalah air mata
tika bahagia serta derita bercerita
tempat pertemuan duka jua tawa
yang bersumber dari muara kehidupan
dan hatimu...

adalah samudera paling dalam
yang sangat hening penuh rahasia
yang begitu tenang tanpa gelora
dan tak memendam segala duka gelisah
jika kau dapat melihat semua keganjilanNya

selamilah

sampai kau tenggelam kedalam dasar tak terhinggah
karna disanalah suara cinta
begitu lembut menitah jiwa
dan menuntunmu dengan kasih abadiNya

Bogor : 23 Agustus 2013

“Indra Alexi Signora”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar