Lihatlah sayang
senja mulai meredup kini
temaramnya telah membungkus peluh kita
mari kita songsong malam yang menjemputnya
Dapatkah kau rasakan sayangku
kesejukan yang berhembus pada semilir angin
yang bertiup dirambut ikalmu
dan mendesah dalam lelah kita
Damailah sayangku
Damailah bersama malam yang hening
mari kita menunggu fajar esok hari
dengan hati yang sabar
serta jiwa yang tenang
Jangan menangis sayang
janganlah kau bersedih
Karna wajah yang berhias duka cita
laksana malam kehilangan rembulannya
mari duduk disampingku
dan berceritalah tentang sekawan bintang
Lihatlah sayang
begini indah malam terhampar
betapa kuasanya Tuhan yang menciptakan
pantaskah kita untuk melupakan nikmat dari rahmad-Nya
Bersyukurlah
Karna apa yang kita temukan dari duka cita kehidupan
adalah pengajaran bagi kesabaran kita
hati yang dipenuhi rasa sabar laksana cahaya
memberikan penerangan dalam bathin yang gelap
serta menuntunnya kepada jalan kebaikan
Ingatlah
Pohon duka derita yang ditumbuhkan diatas ladang kesabaran
akan menghasilkan rasa yang manis saat berbuah
semerbak keharumannya menyebar kepenjuru semesta
dan akarnya yang kokoh tak kan terpatahkan oleh badai kehidupan
Dia dapat hidup pada tiap musim tanpa tergoyahkan
tertawa bahagia pada musim bunga
dan tetap tersenyum manis pada musim kering
karna cinta semesta telah menguatkan doa dari kesabarannya
Bogor : 2 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar