Sehelai daun jatuh kebumi
mengering terbakar sengatan matahari
dihembus angin senja yang lalu
menghilang sudah bersama cerita waktu
masa lalu adalah puing reruntuhan
kidung merdu yang disuarakan oleh bibir
masa depan
mengisahkan hitam putih perjalanan
dan menjadikannya abadi dalam kenangan
siapakah yang dapat mengambil hikmah?
mengambil pelajaran dari setiap kayuhan
langkah
karna waktu laksana nada penuh warna
suka dan duka menjadi lirik senandungnya
jiwa yang manakah,
yang akan tahan terhadap derita
lagunya sendu saat menhujam kedalam
sukma
liriknya tercipta dari goresan air mata
penuh luka disetiap kidung suaranya
tahukah kau wahai...
apakah yang akan menjadi tujuan langkah
bukan harta juga bukan tahtah dunia
karna semua hanyalah benda yang kelak kan
musnah
dan tahukah kau?
susah serta senang sama nadanya
semua tercipta karna bisikkan nafsu semata
nafsu hitam yang tak perna puas dengan
dunia
yang selalu menjadikan bahagia sebagai
alasan pencariannya
dengarlah kau wahai...
bahagia tak perlu dicari
juga tak kan bisa dibeli
karna bahagia adalah hati yang telah tercukupkan
dan senantiasa selalu mensyukuri nikmat Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar