Rabu, 20 Agustus 2014

Kidung Sang Rembulan

Malam yang menjelma
dalam pendar cahaya rembulan
membiaskan binar terang
yang menyusup
dicelah ranting pepohonan

kibasan sinarnya
meluruh jatuh membasahi hamparan padang
menyatu bersama liukan tarian batang ilalang
dan menciptakan
warna perak berkilauan

malam tersapuh sunyi
tenggelam dalam hening telaga cahaya
mencumbu keindahan
yang disuguhkan bibir purnama
serta mereguknya laksana anggur cinta

malam menembang bulan
membisikkan lirik kasih dalam kerinduan
melantunkan binar cinta berpijaran
hanyutkan jiwa kedalam kidung dan nyanyian
yang melirih diujung sunyi malam

rembulan pun berlayar
berlabuh dikaki waktu saat tenggelam
hantarkan secarik rindu segenggam bayang
tinggalkan sekeping resah dikedalaman
yang bernyanyi sendu
dalam kemilau bilik sang fajar



Pena Signora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar