Wahai semesta dengarkanlah
bila suatu hari dia bertanya
tentang aku
katakanlah
Bahwa aku sudah berada sangat jauh
serta telah melewati gerbang kotanya
kala gerimis sedang tercurah dihamparan senja hening
saat mentari hampir tertutup jubah sang malam
serta meninggalkan bayang-bayang kelam
Katakan juga padanya
Bahwa aku meninggalkan sebuah pesan sunyi
yang kutulis dengan linangan air mata duka cita
dan kubentangkan disepanjang jalan yang telah kulewati
saat tubuh lemahku perlahan meninggalkan kotanya
Pesan itu kubungkus dengan kain kecintaanku
kutaruh bersama mawar musim gugur
yang telah layu kelopaknya
dan telah hilang semerbaknya
Wahai semesta dengarkanlah
bila suatu hari dia bertanya
tentang aku
Ceritakanlah padanya
perihal cinta
juga kasih sayang tulusku
yang kusembunyikan
jauh dari pendengaran jiwanya
Bahwa cinta
adalah kidung merdu
yang memiliki keindahan abadi
serta bersemayam
dalam keheningan jiwa
Kasih sayang tak bisa dinilai
hanya karna sebuah kata
dan cinta tak bisa diukur
seperti mengukur kedalaman laut
Bumi adalah cinta bagi langit
tempat kasih mentari tercurah
kala menghangatkan dingin pagi
dan didalamnya bersemayam cinta yang murni
tanpa ada segala pamrih
Biarpun terkadang mendung tebal menghalangi
tapi selalu ada pengertian
Mereka tak perlu bertanya
serta menerangkan segala sebab
karna cinta bukan penjelasan
melainkan pemahaman
yang berbicara lewat bahasanya sendiri
Katakan juga padanya
Jangan sesekali berkata tentang cinta
bila hati tak mampu menampung pahit getirnya
dan tak seperti samudera
yang iklas menerima limpahan duka cita sungai-sungai
yang merintih karna tercemar limbah serta sampah
Jangan bicara tentang cinta
bila hati keras layaknya batu
dan tak seperti bongkahan salju
yang rela mencair untuk menyatu kembali
dengan bumi yang mengasihinya
Wahai semesta dengarkanlah
bila suatu hari dia bertanya
tentang aku
Maka katakanlah padanya
Bahwa aku sudah berada sangat jauh
serta tertidur pulas dalam makam sang hening
dimana segala rasaku
telah menyatu dengan nyanyian langit
dan melebur kedalam kasih sayang bumi
Sekarang aku hanya punya jiwa
tubuhku telah sirna
seperti cermin yang tak menampak wujut benda
dan aku telah hilang lenyap
kedalam hakekat cinta sebenarnya
Kidung Hening
7 Januari 2013
By : Indra Signora
Tidak ada komentar:
Posting Komentar