Kutinggalkan kau dikota yang dingin
saat angin januari yang sunyi
menyanyikan kepedihan didalam jantung malangku
yang merintih disudut telaga matamu
Ia berdesir dalam keharuan kita
menjelmakan kata tanpa suara
meremas perih sekujur jiwa
mengantarkan hening yang berdarah
Dan Tahukah dirimu
Dari balik jendela
kupandang matahari pucat pias pagi itu
ia terhalang mendung yang menyelimuti wajahmu
sinarnya berubah menjadi setitis gerimis
yang memancar dibalik kelam langit jiwaku
Perpisahan yang dramatis;bathinku
tak ada mawar
tak ada pelukan
tak ada jabat tangan
juga ucapan selamat tinggal
karna takdir telah mendinding pertemuan terakhir ini
Yaa, tentang rencana pertemuan kita"Ann
yang berujung dalam sayatan perpisahan
kalah pisau januari yang tajam
meremukkan bunga-bunga impian
yang dulu kita tanam ditaman kecintaan
dan menghancurkan ladang-ladang kasih milik kita
sampai harapan hilang tiada sisa
Ann,
ada musim yang telah gugur dikelopak mataku
ia berjatuhan dari reranting rindu
terkubur layu dinisan sang waktu
Ada lautan yang tak berhenti bernyanyi
ialah ombak-ombak sunyi
yang bergemuruh dalam dadaku
dan senantiasa menyebutkan namamu
Ada sesuatu
yang selalu teringat dalam ingatanku; Ann
Tentang gerimis yang perna mengantar mu pulang
tentang gang-gang buntu yang menyesatkan
juga sendu tatapmu
yang menyimpan kerinduan
Dan aku masih tetap disini; Ann
masih tertinggal dalam tiap butiran air matamu
dalam lara yang kau simpan
dalam mimpi yang kau pendam
dan kenangan yang kita rindukan
15 Agustus 2014
Pena Signora
Tidak ada komentar:
Posting Komentar