Minggu, 24 Agustus 2014

Neraka Disenyumku

Kematian tercium diujung-ujung penaku
maut bernyanyi diuntain syair tertulis
baitku bait yang hening
kelam terangkai dikertas sunyi kehidupan

aku bukan kekasih waktu
bukan juga perindu musim
aku adalah tinta merah
pelukis kata penuh luka

cakrawala...

akan kuhias wajah mu
dengan tembang-tembang berdarah
kan ku nyanyikan dendam
sebagai kidung paling indah
hingga waktu kan tertidur disetiap perputarannya
dan alam pun menjadi senyap karna gelisah

saksikanlah...

saat senyum pecinta berubah sinis menebar petaka
dingin berhembus membawa badai bencana
menelan habis keindahan bunga-bunga
dan menggantikannya dengan ratapan penuh duka

saksikanlah...

saat putih kan berubah hitam
sinar terang kan berganti kegelapan
kan kuciptakan neraka disenyumku
serta kebencian dimataku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar